Kemnaker Mencapai Kemajuan Besar dalam Menyediakan Tenaga Kerja
Dalam upayanya untuk mempersiapkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan kualifikasi di berbagai sektor industri yang ada, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah mencapai kemajuan yang signifikan.
Balai latihan kerja telah berubah nama menjadi balai pelatihan vokasi dan produktivitas, menurut Aris Wahyudi, Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemnaker.
Dalam hal pelatihan, kami telah mendorong reformasi yang berfokus pada permintaan daripada stok. Dalam diskusi “Implementasi ESG” di Jakarta pada hari Selasa, Aris menyatakan bahwa industri dapat memesan atau mengubah jenis pelatihan yang diperlukan.
Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi dimulai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi teknis, manajemen, dan produktivitas para pencari kerja.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memberikan dana kepada Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, yang dikelola oleh pemerintah daerah dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Aris menjelaskan bahwa balai pelatihan vokasi dan produktivitas yang tersebar di seluruh Indonesia tersedia bagi para pelaku industri untuk memanfaatkan dan bekerja sama, sehingga pelatihan kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Pemerintah melakukan reformasi pelatihan kerja ini untuk mengatasi kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas.
Aris menyatakan bahwa pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja melalui kegiatan seperti pelatihan teknis dan manajerial.
Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia akan mencapai 7,9 juta pada awal tahun 2023, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Di sisi lain, sektor pendidikan dan pelatihan menghasilkan 3 juta lulusan baru setiap tahun yang siap untuk memasuki pasar kerja.
Agar tidak ada lagi pengangguran, pemerintah berusaha menyelesaikan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Pengembangan pusat pasar kerja adalah salah satu upayanya untuk menghubungkan penawaran dan permintaan tenaga kerja.