Peserta Pabbajja Samanera Melaksanakan Prosesi Pindapatta di Borobudur
Di Marga Utama Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, prosesi pindapatta dilakukan oleh 500 peserta Pabbajja Samanera Sementara. Menurut Fatmawati, Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara, para samanera mengenakan jubah kuning setelah pentasbisan kemarin, dan hari ini mereka secara layak membawa pata untuk pertama kalinya sebagai tanda penerimaan dana dari umat.
Pabbajja Samanera mengajarkan pembentukan karakter kepada umat Buddha. Tujuannya adalah untuk meningkatkan moral dan spiritualitas serta mempromosikan, menjaga, dan mempertahankan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata yang sangat penting bagi negara-negara lain.
Fatmawati mengatakan bahwa kegiatan hari ini didanai dengan catungpatcaya, yang mencakup empat kebutuhan pokok para samanera: makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya, seperti jubah. Dana ini berasal dari sumbangan dari penganut agama Buddha di seluruh Indonesia, serta dari orang tua yang mengirimkan anak-anak mereka untuk mengikuti kursus ini, serta dari orang-orang dari negara lain seperti Taiwan, China, Singapura, Kamboja, Laos, dan Malaysia.
Agus Jaya, Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI), mengatakan bahwa tujuan prosesi pindapatta adalah untuk memberikan persembahan kepada para biksu, termasuk makanan dan perlengkapan lainnya. Karena biksu hidup tanpa uang dan menjauh dari urusan duniawi, kegiatan ini dianggap sangat penting. Dengan memberi biksu makanan sehari-hari, umat bertindak sebagai pendukung utama. Pindapatta adalah tradisi umat Buddha yang berlangsung sejak zaman Sang Buddha. Anggota Sangha melakukannya dengan berjalan kaki dan kepala tertunduk, menerima makanan dari umat.
Sebagai simbol kebersamaan dan dukungan umat Buddha, prosesi pindapatta yang dilakukan oleh peserta Pabbajja Samanera di Borobudur tidak hanya mencerminkan spiritualitas, tetapi juga menegaskan pentingnya solidaritas dalam menjaga dan memajukan nilai-nilai kehidupan keagamaan. Melalui ritual ini, harapannya Candi Borobudur tetap menjadi tempat yang suci dan berdaya tarik spiritual bagi umat Buddha dari berbagai belahan dunia.
