Polisi Menghapus 2 Nama dari DPO Terkait Pembunuhan Vina, Menyisakan 9 Pelaku

Polisi Menghapus 2 Nama dari DPO Terkait Pembunuhan Vina, Menyisakan 9 Pelaku

Pada Selasa (21/5/2025), Polisi berhasil menangkap DPO Pegi Setiawan alias Perong, yang disebut sebagai dalang di balik pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon, Jawa Barat. Sebelumnya, Polisi telah menetapkan 11 tersangka dalam kasus tersebut. Delapan di antaranya telah menjalani persidangan dan dihukum, sementara tiga lainnya, Dani (28), Andi (31), dan Pegi alias Perong (30), masuk dalam status DPO.

Alasan Polisi Hapus 2 DPO Kasus Vina

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan menjelaskan bahwa setelah penyelidikan mendalam, 2 nama yang sebelumnya disebutkan hanya merupakan asal sebut, dan tidak ada bukti yang menguatkan keterlibatan mereka dalam kasus tersebut. Dengan demikian, Pegi Setiawan alias Perong menjadi satu-satunya tersangka yang tersisa dalam DPO.

Surawan menegaskan bahwa meskipun saat ini hanya satu tersangka yang masuk dalam DPO, Polisi tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain di kemudian hari. Hasil penyelidikan sementara menyatakan bahwa terdapat sembilan pelaku dalam kasus pembunuhan Vina, termasuk Pegi Setiawan.

Keluarga Tuntut Transparansi Polisi

Pihak keluarga dan kuasa hukum Vina menyatakan kekecewaannya terhadap penghapusan 2 nama dari DPO tersebut. Mereka mempertanyakan keputusan tersebut dan menyoroti kemungkinan adanya ketidakjujuran dalam proses persidangan. Nama-nama yang dihapus dari DPO, Andi dan Dani, telah tercatat dalam amar putusan pengadilan. Penghapusan ini mengundang pertanyaan tentang konsistensi dan transparansi proses hukum yang dilakukan oleh Polda Jawa Barat.

Sementara itu, Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan kasus tersebut, termasuk dokumen-dokumen identitas atas nama Pegi Setiawan, serta akun media sosial yang terkait dengannya.

Keluarga Vina dan Eki menekankan pentingnya transparansi dalam proses penyelidikan dan berharap agar keadilan dapat tercapai melalui proses hukum yang jujur dan transparan.