Presiden Jokowi Menyajikan Pedoman untuk AZEC dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi Asia Zero Emission Community (AZEC) beberapa pedoman untuk menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan, termasuk pengakuan berbagai jalur transisi energi. Presiden Jokowi membuat pernyataan ini pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AZEC pertama pada hari Senin di Kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo, seperti yang disampaikan dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Setiap negara memiliki strategi transisi energi yang berbeda berdasarkan keadaan negaranya. Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia akan berkonsentrasi pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan upaya dekarbonisasi melalui Indonesian Way of Just Energy Transition.
Indonesia, negara dengan hutan tropis terbesar ketiga di dunia, telah melakukan banyak hal untuk mengurangi emisi. Ini termasuk mengontrol tingkat deforestasi dan degradasi hutan serta memanfaatkan kemampuan mangrove untuk menyerap karbon.
Presiden Jokowi menyatakan, “Saya berharap kerja sama AZEC dapat menekankan pentingnya kerja sama dalam pendanaan dekarbonisasi untuk mendukung berbagai proyek seperti CCS (Carbon Capture and Storage) dan CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage).”
Rekomendasi kedua yang diberikan Presiden Jokowi adalah mendukung pendanaan inovatif. Presiden menyatakan bahwa kebutuhan dana untuk transisi energi di ASEAN diperkirakan mencapai 29,4 triliun dolar AS hingga tahun 2050. Oleh karena itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya peningkatan dana berkelanjutan untuk memastikan bahwa transisi energi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Presiden Jokowi juga menekankan upaya Indonesia untuk mengembangkan pembiayaan inovatif yang dapat diandalkan, seperti sukuk, obligasi hijau, mekanisme transisi energi, dan bursa karbon. Ia menegaskan bahwa kerja sama antara sektor publik, swasta, dan bisnis keuangan sangat penting dan harus menjadi faktor penting dalam mempercepat transisi energi, dengan mendorong pelaksanaan proyek penting seperti pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, pembuangan limbah ke energi di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah.
Presiden Jokowi berharap bahwa AZEC dapat menjadi platform kerja sama yang nyata dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan pedoman ini.
