Produk Reduktan Pestisida Indonesia Bersiap Memasuki Pasar Malaysia
Perusahaan pertanian berbasis life-science Pandawa Agri Indonesia (PAI) berencana untuk memasarkan produk Reduktan Pestisida ke Malaysia setelah suksesnya di Indonesia sejak 2014.
Menurut Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri Indonesia, PAI telah memberikan reduktan pestisida WEED Solut-ioN kepada petani Indonesia sejak 2014. Saat ini, lebih dari 3,5 juta liter reduktan telah digunakan di berbagai industri perkebunan.
Di Jakarta pada Jumat, dia menyatakan bahwa produk WEED Solut-ioN dirancang untuk mengurangi penggunaan pestisida, sehingga dapat mengoptimalkan biaya dan memberikan manfaat positif bagi petani.
PAI bekerja sama dengan perusahaan pertanian dan komoditas pertanian global yang berbasis di Malaysia, NAFAS Agri Services Sdn. Bhd. (NASSB) dan FGV Agri Services Sdn. Bhd. (FGVAS), untuk memasuki pasar Malaysia.
PAI bekerja sama dengan FGVAS dan NASSB untuk memperkenalkan produk WEED Solut-ioN ke lebih dari 200.000 petani padi kecil di Malaysia melalui jalur distribusi pemerintah dan pasar terbuka. Produk ini dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan pestisida hingga 50%.
“Kami berkomitmen untuk mengubah lanskap pertanian dengan menyediakan solusi inovatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien secara biaya,” kata Kukuh. “Kemitraan ini menjadi langkah monumental menuju pertanian yang berkelanjutan di wilayah Asia Tenggara.”
Selain itu, dia menekankan NASSB, yang membantu hampir satu juta petani swadaya di Malaysia yang menanam berbagai komoditas. NASSB dianggap sebagai mitra strategis PAI dalam mencapai tujuan mewujudkan sektor pertanian yang berkelanjutan.
Menurut Syamshul Khamal Bin Mohd Ramli, CEO NASSB, perusahaan tersebut berfungsi sebagai mitra solusi pemerintah dan menyediakan input pertanian berkualitas tinggi kepada petani di seluruh wilayah.
Dia menyatakan bahwa kerja sama dengan perusahaan Indonesia ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung pertanian yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat terbaik kepada lebih dari 200.000 petani padi di negara ini.