Film Perdana “The Glorious Komodo Island” Ditayangkan di Wahana Teater Keong Emas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Film “The Glorious Komodo Island” ditayangkan pertama kali di Teater Keong Emas di Wahana Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Film ini menceritakan keindahan Labuan Bajo, yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Film ini merupakan awal dari seri film inspiratif berjudul “The Hidden Gem of Nusantara”, menurut Herijanto Judarta, Produser Eksekutif Film. Heri berharap film-film dalam seri ini akan menceritakan visi misi TMII dan nilai Bhinneka Tunggal Ika melalui cerita audio visual yang menggabungkan alam, keragaman budaya, dan kearifan lokal di berbagai tempat wisata Indonesia.
Film ini juga mengusung gagasan semangat yang dalam, menceritakan kisah nyata tentang anak-anak Nusantara yang berani mengejar cita-cita mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Film “The Glorious Komodo Island” menampilkan banyak tempat wisata di Labuan Bajo dan Taman Nasional Pulau Komodo, serta pengalaman mendalam melalui layar raksasa berukuran 30 x 20 meter.
Heriyanto berharap film inspiratif ini, yang dibuat dalam waktu sepuluh hari, akan memberikan inspirasi dan rasa syukur kepada masyarakat Indonesia atas keindahan alam dan budaya mereka. Selain itu, dia merencanakan untuk membuat film kedua, ketiga, dan keempat dari seri tersebut dengan tujuan untuk menjadi buku ensiklopedia tentang Indonesia.
Sutardara dan pemimpin tim produksi Chandra Agustinus sangat bersyukur dapat berkontribusi pada film inspiratif ini. Dia menunjukkan nilai-nilai positif dan semangat perjuangan yang ditunjukkan oleh anak-anak Nusantara dalam film ini.
Film ini mengikuti cerita dengan tiga karakter utama yang mewakili generasi muda saat ini. Mereka adalah Fahri Muhammad, seorang pelatih olahraga Indonesia, Patricia Yosita Hapsari, seorang perenang berprestasi nasional, dan Christoforus Vio, seorang pengusaha dan musisi muda.
Yosita, yang telah mencapai prestasi gemilang dalam olahraga renang, juga menyadari betapa pentingnya wisata bahari Indonesia sebagai kekayaan alam yang tak tertandingi di seluruh dunia. Oleh karena itu, dia berusaha untuk melestarikan wisata bahari Indonesia melalui karya audio visual ini sebagai bagian dari misi nasionalismenya.