Thomas Doll, pelatih Persija Jakarta, tidak terlalu mengkhawatirkan insiden mati listrik yang terjadi di Stadion Patriot Candrabagha selama pertandingan persahabatan Minggu malam melawan Ratchaburi dari Thailand.
Pada pertengahan babak pertama, terjadi kegagalan listrik, yang menyebabkan Stadion Patriot tergelap selama lebih dari 60 menit. Namun, listrik kembali pulih dan pertandingan dapat dilanjutkan.
Meskipun terjadi mati listrik, para pemain Persija dan Ratchaburi tetap berada di lapangan dan bergerak tanpa duduk di pinggir lapangan atau masuk ke ruang ganti.
Dalam konferensi pers yang diadakan setelah pertandingan, Doll menyatakan, “Hal seperti itu (mati listrik) bisa terjadi di mana saja, termasuk di Eropa.”
Pelatih asal Jerman ini juga bersyukur karena para penonton tetap sabar dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan saat pertandingan berlanjut.
Namun, semua orang menunggu, termasuk pemain dan penggemar yang ingin menonton pertandingan kami melawan Ratchaburi. Doll menyatakan bahwa pendukung sangat sabar menunggu.
Setelah sebagian lampu berhasil menyala, Dicky Soemarno, Ketua Umum Jakmania, meminta penggemar Persija untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan di stadion.
Dicky juga mengingatkan bahwa Stadion Patriot Candrabagha belum pernah mengalami masalah mati listrik sejak Persija menggunakannya sebagai markas.
Selain itu, Ambono Janurianto, direktur utama Persija, meminta maaf kepada semua pihak atas peristiwa yang terjadi, terutama kepada penonton dan tim Ratchaburi.
Ambono menyatakan, “Tentunya kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada Jakmania (penggemar Persija) yang hadir malam ini, dan juga kepada Ratchaburi yang telah bersabar menunggu pertandingan dilanjutkan.”
Sampai saat ini, baik pihak Stadion Patriot Candrabagha maupun panitia pelaksana pertandingan antara Persija dan Ratchaburi belum memberikan penjelasan akurat tentang penyebab pasti dari kegagalan listrik.