Tim Investigasi KNKT Dibentuk untuk Menyelidiki Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Bandung
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki faktor-faktor yang berkontribusi pada kecelakaan kereta api yang terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Anggo Anugoro, Kepala Subbagian Data, Informasi, dan Humas KNKT, mengkonfirmasi pembentukan tim dan menyatakan bahwa mereka sedang menuju lokasi kejadian.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, bersama dengan KNKT, telah memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan yang terjadi pada Jumat pukul 06.03 WIB di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka.
Menurut Joni Martinus, Wakil Presiden Public Relations KAI, KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Upaya lain yang dilakukan oleh KAI termasuk evakuasi dua rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
KAI akan melakukan rekayasa pola operasi untuk mengurangi dampak kecelakaan, seperti memutar jalan dan menggunakan angkutan lain untuk perjalanan kereta api yang melintasi daerah Haurpugur-Cicalengka.
Kementerian Perhubungan telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengungkapkan rasa sedih dan duka cita atas kecelakaan tersebut. Untuk memastikan pelayanan dapat kembali normal segera, Kemenhub, melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), telah membentuk kelompok yang terdiri dari seluruh pemangku kepentingan untuk segera mengevakuasi korban dan memulihkan infrastruktur perkeretaapian.
Diharapkan, upaya bersama antara Tim Investigasi KNKT, PT Kereta Api Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan pemahaman mendalam terkait penyebab kecelakaan kereta api di Bandung, serta menjadikan langkah-langkah preventif yang efektif untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di masa mendatang.