Saat memasuki semester pertama tahun 2023, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kota Solok, Sumatera Barat, menegaskan komitmennya untuk mengatasi dan mengurangi angka stunting di daerah tersebut.
Menurut Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, selama semester pertama tahun 2023, Pemerintah Kota Solok telah menerapkan berbagai program untuk mempercepat penurunan stunting. Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Program Pemberian Makanan Tambahan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) untuk ibu hamil dan bayi termasuk dalam kategori ini.
Selain itu, rembuk stunting di tingkat kelurahan, mini lokakarya di tingkat kecamatan, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap kelurahan membantu keluarga berisiko stunting.
Program intervensi khusus termasuk gerakan aksi bergizi, remaja putri tanpa anemia (Putri Tamia), gerakan edukasi isi piringku di Posyandu, dan deteksi balita dini.
Selain itu, terdapat pemberian makanan tambahan pemulihan untuk anak stunting, pendampingan anak stunting, balita dengan gizi kurang, pemberian makanan tambahan pemulihan untuk ibu yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK), dan pelatihan pemberian makan bayi dan anak (PMBA) bagi kader., dan pelatihan tumbuh kembang bagi guru PAUD.
Selain itu, Wawako mengucapkan terima kasih kepada semua OPD, instansi vertikal, dan BASNAZ yang telah mengambil tindakan dan aktif berpartisipasi dalam menjadi Bapak Asuh Anak Stunting di Kota Solok. Ia juga mengapresiasi kerja keras dan dukungan semua pihak dalam upaya untuk mengurangi stunting di Kota Solok.
Hingga saat ini, BAAS tahap I telah memberikan bantuan kepada 42 balita berisiko stunting yang menjadi sasaran program. Bantuan ini diberikan oleh Wali Kota, Wakil Wali Kota, Kodim 03/09 Solok, Kejaksaan Negeri Solok, Baznas Kota Solok, dan Organisasi Perangkat Daerah Kota Solok.
Angka stunting Kota Solok diharapkan berada di bawah 10% dalam tiga tahun ke depan, kata Ramadhani.
Wawako menyatakan bahwa penanganan stunting tidak dapat dilakukan secara mandiri, oleh karena itu semua pihak harus komitmen dan bekerja sama untuk menurunkan stunting secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Wawako mengatakan bahwa semua lapisan masyarakat dan perangkat daerah harus bekerja sama dan berkomitmen untuk mencegah stunting dan fokus pada penyelesaiannya.
Menyusun perencanaan yang baik, termasuk kegiatan, anggaran, dan pengawasan, menurutnya, adalah salah satu langkah yang dilakukan.