Wali Kota Surabaya Bermaksud Mempekerjakan 65 Ribu Keluarga Miskin dengan Pendapatan Bulanan Rp4 Juta
Salah satu tujuan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, adalah untuk memastikan bahwa sebanyak 65 ribu keluarga miskin—juga dikenal sebagai gakin—di Kota Pahlawan, Jawa Timur, sudah bekerja dan memiliki penghasilan sekitar Rp4 juta per bulan.
Mungkin tidak ada hubungannya dengan padat karya, tetapi ada beberapa pekerja yang telah diberikan rombong, gerobak, dan modal. Setelah itu, kita akan melihatnya. Jadi, 65 ribu gakin itu di bulan Agustus harus mendapatkan uang tambahan. Dalam keterangan pers yang dia berikan di Surabaya pada hari Sabtu, Eri Cahyadi menyatakan bahwa setiap KK harus membayar minimal Rp4 juta.
Untuk mencapai tujuan ini, ia meminta bagian dari pemerintahan Kota Surabaya untuk memastikan bahwa 65 ribu keluarga miskin di wilayah itu sudah memiliki pekerjaan pada bulan Agustus.
Eri Cahyadi menyatakan bahwa Surat Pernyataan telah diserahkan kepadanya oleh pejabat struktural pemerintah kota Surabaya. Surat pernyataan tersebut menunjukkan komitmen mereka untuk mengurangi kemiskinan, stunting, dan gizi buruk.
Ratusan pejabat struktural ini termasuk lurah, camat, kepala bagian (Kabag), kepala perangkat daerah (PD), kepala badan, asisten, dan Sekretaris Daerah Kota Surabaya (Sekda).
Eri Cahyadi menyatakan bahwa ia telah memberikan bimbingan dan melakukan evaluasi kinerja jajarannya, terutama dalam hal mengurangi stunting dan kemiskinan.
Eri Cahyadi mengatakan, “Saya evaluasi, stunting menjadi 615 anak. Yang bekerja dari orang miskin sekitar 65 ribu, yang sudah bekerja sekitar 6.000-an, dan semua sudah terdaftar.”
Menurutnya, camat dan lurah dapat melakukan banyak hal baru untuk membantu warga miskin mendapatkan pekerjaan.
Eri Cahyadi menyatakan bahwa setahun yang lalu, jajarannya telah diberi janji untuk menurunkan stunting dan kemiskinan. Komitmen ini berfungsi sebagai kontrak kinerja antara wali kota dan seluruh pejabat struktural pemerintah kota Surabaya.
Saya meminta setiap keluarga untuk menghasilkan minimal Rp4 juta per bulan. Ini mulai tahun lalu. Oleh karena itu, beberapa orang diberi modal dan beberapa lainnya diberi mesin jahit. Karena kemiskinan menyebabkan stunting dan gizi buruk,” katanya.
Saat ini, ada sekitar 65 ribu kepala keluarga yang hidup dalam keadaan miskin di Surabaya, dan ada sekitar 3.000 kepala keluarga yang hidup dalam keadaan miskin ekstrem. Hingga Agustus 2023, Eri Cahyadi berharap ribuan warga miskin ini sudah bekerja atau mendapatkan penghasilan minimal Rp4 juta per KK per bulan.