Hendardi, Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, mengingatkan bahwa kepolisian akan menghadapi tantangan yang semakin sulit selama tahun politik Pemilu 2024. Menurutnya, polisi akan diuji dengan berbagai dinamika politik di ruang publik, baik melalui proses hukum maupun pengadilan massal dalam kasus yang diatur oleh kelompok tertentu. Selain itu, polisi harus mengantisipasi tindakan para pengusaha konflik yang berusaha mengganggu keamanan dan mempolitisasi berbagai masalah untuk keuntungan politik dalam pemilihan.
Hendardi menjelaskan bahwa integritas Polri dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban, melindungi dan melayani masyarakat, dan melakukan penegakan hukum akan ditentukan oleh sejumlah agenda yang akan ditetapkan pada tahun politik tersebut.
Hendardi menyatakan bahwa tren peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri, yang mencapai 76%, adalah hasil dari upaya yang dilakukan oleh institusi tersebut, yang didukung oleh berbagai satuan kerja di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Tujuan Hendardi adalah agar Polri di masa mendatang dapat meningkatkan tingkat kepercayaan publik hingga di atas 80 persen, meskipun angka tersebut cukup signifikan dan trennya terus meningkat.
Hendardi menambahkan bahwa hasil survei adalah persepsi yang dapat memberikan gambaran umum tentang cara mengukur kinerja. Namun, hasil survei juga membutuhkan analisis dan pemetaan lebih lanjut untuk mengetahui dengan lebih rinci titik-titik yang memerlukan penanganan yang lebih cepat untuk mempercepat dan meningkatkan kepercayaan publik.
Hendardi juga menyatakan bahwa, dalam menghadapi berbagai tantangan selama setahun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah membuktikan bahwa disiplin anggota yang tinggi, pengawasan kinerja yang ketat, transformasi layanan, pemastian kesetaraan hukum, dan pemeliharaan stabilitas keamanan secara manusiawi telah membantu meningkatkan reputasi institusi Polri.