Jakarta – Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa mengimbau para pemudik menyiapkan dan memperhatikan persyaratan sebelum berangkat menggunakan kereta api jarak jauh, termasuk syarat bukti vaksinasi COVID-19.
“Untuk pengguna jasa yang akan berangkat, yang pasti imbauan kami perhatikan persyaratan. Jangan sampai batal berangkat karena tidak memenuhi persyaratan,” kata Eva saat dijumpai di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu.
Dia mengingatkan bahwa pembelian tiket cukup tinggi pada masa angkutan mudik Lebaran 2023 sehingga akan sangat sulit apabila melakukan pembelian ulang untuk tiket dengan jadwal keberangkatan pra-Lebaran.
“Kalau tidak memenuhi persyaratan itu akan dibatalkan perjalanannya. Jadi, nanti akan dikenakan proses pembatalan kalau memang dia masih masuk ke waktu proses pembatalan,” ujar Eva.
“Kalau sudah dapat tiket, perhatikan kembali syarat dan ketentuannya. Persiapkan perjalanannya dengan baik satu hari sebelum jadwal keberangkatan, diperiksa kembali bahwa semua data dan persyaratan sudah dapat dipenuhi,” imbuh Eva.
Bagi yang belum memenuhi persyaratan vaksin COVID-19, PT KAI menyediakan layanan vaksinasi di stasiun area Daop 1 Jakarta yang dibuka mulai pukul 8.00 hingga 12.00 WIB.
Namun, KAI mengingatkan agar penumpang untuk tidak melakukan vaksinasi pada hari yang bersamaan dengan jadwal keberangkatan, vaksinasi sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum keberangkatan.
“Kalau ada yang kedapatan pada saat pemeriksaan tiket atau boarding ternyata ada persyaratan yang tidak dapat dipenuhi, salah satunya vaksin, maka perjalanannya tidak dapat dilanjutkan. Dan yang bersangkutan akan diarahkan oleh petugas untuk melakukan proses pembatalan tiket,” kata Eva menerangkan.
Selain menyiapkan persyaratan, calon pengguna transportasi kereta api juga diimbau untuk hadir di stasiun setidaknya satu jam sebelum keberangkatan untuk mengantisipasi kondisi-kondisi tidak terduga yang mungkin dialami oleh calon penumpang.
“Contohnya, ternyata ponsel mati terus aplikasinya bermasalah, (tiket) boarding-nya belum tercetak. Atau misalnya, pada saat di stasiun itu ada kondisi entah kita nggak pernah tahu, pokoknya kondisi-kondisi lain yang membutuhkan waktu,” kata Eva.
Selain itu, calon penumpang juga diimbau untuk tidak membawa barang terlalu banyak yang melebihi kapasitas rak bagasi atau membawa barang hanya secukupnya. Calon penumpang juga diingatkan untuk senantiasa mengecek barang bawaan dan jangan sampai barang bawaan tertinggal di area stasiun.
Untuk kasus barang tertinggal, KAI telah menyiapkan sistem lost and found, laporan untuk kehilangan barang, dengan catatan, selama barang yang tertinggal tersebut ditemukan oleh petugas KAI dan tidak diambil oleh oknum.
“Sistem lost and found kami sudah online, jadi sudah bisa langsung di-tracking (lacak) selama itu tidak diambil oleh oknum. Kalau ditemukan oleh petugas, pasti akan kita masukan ke sistem lost and found,” kata Eva.