Kemendikbudristek Melihat Kerja Sama Pendidikan dengan Rusia, Fokus pada Program Berganda Mahasiswa.
Dalam bidang pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang mempertimbangkan untuk melakukan kerja sama dengan Rusia. Program pendidikan bersama, yang memberi siswa kesempatan untuk tinggal di salah satu negara selama setengah tahun, adalah salah satu pilihan yang sedang dipertimbangkan.
Nizam, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, menekankan betapa pentingnya kerja sama seperti ini untuk memberi mahasiswa akses ke perguruan tinggi kelas dunia. Pada hari Jumat, dia mengeluarkan keterangan resmi di Jakarta.
Nizam telah berkunjung ke Rusia sebagai tindakan nyata untuk mengejar kesempatan kerja sama ini. Selain itu, di Fakultas Ekonomi dan Jurnalisme, ia bertanggung jawab atas pengawasan Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Salah satu rencana yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah pembentukan kantor perwakilan baru dari perguruan tinggi Rusia di ibu kota baru Indonesia. Diharapkan langkah ini akan membantu interaksi antara kedua negara dalam bidang pendidikan dan penelitian.
Andrey Omelchuk, Wakil Menteri Pendidikan Rusia, juga menyarankan peningkatan kualitas pendidikan melalui program pelatihan tenaga kerja dan pertukaran pengalaman ilmiah. Selain itu, ia menyatakan adanya proyek baru yang disebut sebagai “Universitas Rusia.” Proyek ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan dua gelar, belajar bahasa Rusia, dan memiliki kesempatan untuk bekerja di kedua negara tersebut.
Selain itu, Rusia menawarkan kesempatan bagi Indonesia untuk bergabung dengan Joint Institute for Nuclear Research (JINR), sebuah lembaga terkemuka yang berfokus pada berbagai bidang penelitian penting dan terapan, termasuk penelitian nuklir.
Seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan kuota anggaran yang diberikan oleh pemerintah Rusia, minat mahasiswa Indonesia terhadap pendidikan tinggi di Rusia sangat tinggi. Untuk tahun akademik 2023/2024, kuota anggaran untuk mahasiswa Indonesia telah ditingkatkan hingga 300 kuota.
Sekitar 500 mahasiswa Indonesia saat ini kuliah di Rusia. Di antara mereka ada 21 mahasiswa yang menerima kesempatan melalui Program IISMA untuk mengikuti perkuliahan selama satu semester di Universitas Negara Lomonosov Moscow (LMSU).