Jakarta – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka kesembuhan pasien harian di Indonesia bertambah 201 orang pada Sabtu (11/3), hingga pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, diketahui penambahan angka kesembuhan COVID-19 terbanyak berasal dari Provinsi DKI Jakarta sebanyak 111 orang, Jawa Barat 40 orang, Jawa Timur 31 orang, dan Banten 9 orang.
Sementara itu penambahan kasus harian COVID-19 mencapai 324 orang. Provinsi yang menjadi penyumbang penambahan kasus terbanyak yakni DKI Jakarta 124 kasus, Jawa Barat 121 kasus, Jawa Timur 28 kasus, dan Banten 20 kasus.
Sedangkan kasus meninggal bertambah sebanyak satu jiwa yang berasal dari Jawa Tengah.
Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 122 kasus menjadi 3.325 kasus aktif.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 16.446 spesimen dengan positivity rate sebesar 3,18 persen.
Satgas COVID-19 juga melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis penguat pertama mencapai 68.601.048 orang atau setara 29,23 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dosis penguat kedua mencapai 2.987.950 orang atau setara 1,27 persen dari total sasaran.
Sedangkan penerima vaksin primer atau dua dosis mencapai 175.385.628 orang atau setara 74,74 persen dari total sasaran. Untuk dosis pertama telah mencapai 212.033.483 orang atau setara 90,35 persen.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan situasi pandemi COVID-19 secara umum dalam keadaan yang sangat terkendali.
Namun laju vaksinasi dosis penguat kedua dan pertama masih sangat tertinggal.
“Karena masyarakat banyak yang sudah menganggap tidak ada pandemi, dan sebagian lainnya ada yang takut akan efek samping vaksin,” katanya.
Upaya yang dilakukan saat ini adalah mendorong masyarakat untuk meningkatkan proyeksi diri melalui program vaksinasi COVID-19 lewat edukasi.
“Vaksinasi efektif mencegah kesakitan yang parah. Jadi walaupun terinfeksi, tidak sampai masuk ke rumah sakit,” demikian Siti Nadia Tarmizi.