Menkominfo Ungkap Durasi Rata-Rata Mendengarkan Radio oleh Masyarakat
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa meskipun radio masih menjadi salah satu bentuk media penyiaran yang bersejarah dan signifikan, rata-rata waktu yang dihabiskan oleh masyarakat Indonesia berusia 16-64 tahun untuk mendengarkan radio ternyata tergolong rendah. Berdasarkan data terkini, masyarakat hanya menghabiskan sekitar 32 menit per hari untuk mendengarkan radio.
“Angka ini relatif rendah dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan untuk media lain. Saat ini, persentase konsumsi radio secara online juga masih berada pada level yang rendah, yaitu hanya 8,9 persen,” ujar Budi dalam sambutannya di acara Diskusi Publik bertema ‘Tantangan dan Peluang Digitalisasi Penyiaran Radio’ yang diadakan di Lumire Hotel, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Menurut Budi, fenomena ini mencerminkan perubahan dalam kebiasaan konsumsi media di masyarakat Indonesia. Saat ini, banyak orang lebih memilih untuk menikmati konten video, musik, dan podcast, yang telah menjadi pilihan utama di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi. Data menunjukkan bahwa masyarakat semakin banyak menghabiskan waktu mereka untuk menikmati konten multimedia lainnya yang tersedia di platform digital.
“Hal ini menunjukkan urgensi bagi industri radio untuk beradaptasi dan berinovasi. Radio harus bisa bersaing dengan berbagai platform digital yang menawarkan konten yang beragam dan menarik,” katanya. Menurut Budi, industri radio harus mampu menanggapi tantangan ini dengan melakukan transformasi digital, agar tetap relevan dan menarik bagi pendengar.
Dia juga menyoroti bagaimana penggunaan handphone di Indonesia telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Rata-rata orang Indonesia menggunakan handphone selama 6,5 jam per hari. Dalam waktu tersebut, hampir empat jam dihabiskan untuk mengakses dan menikmati konten media sosial, yang mencakup berbagai bentuk hiburan dan informasi.
“Secara keseluruhan, masyarakat Indonesia menghabiskan hampir 6,5 jam per hari dengan handphone. Hal ini berarti seperempat dari waktu mereka dihabiskan dengan perangkat ini. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan, khususnya, mengkonsumsi media sosial hampir 3 jam 55 menit per hari, mendekati empat jam,” jelas Budi.
Penting untuk dicatat bahwa perubahan dalam pola konsumsi media ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi industri radio. Untuk tetap kompetitif, stasiun radio perlu mengeksplorasi berbagai strategi inovatif, termasuk digitalisasi konten, penyediaan layanan streaming, serta integrasi dengan platform digital lainnya. Selain itu, penekanan pada kualitas konten dan interaksi yang lebih personal dengan pendengar juga bisa menjadi kunci dalam menarik perhatian audiens.
Budi menekankan bahwa adaptasi terhadap digitalisasi dan inovasi merupakan langkah penting untuk memastikan kelangsungan dan relevansi industri radio di masa depan. “Industri radio harus terus berinovasi agar bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Ini adalah kesempatan bagi industri untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan mereka,” pungkas Budi.
Diskusi publik ini merupakan bagian dari upaya untuk mengevaluasi dan merencanakan langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada dalam era digital. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi, industri radio diharapkan dapat tetap menjadi salah satu sumber informasi dan hiburan yang relevan bagi masyarakat Indonesia di tengah perubahan yang cepat dalam lanskap media