Pemerintah Kota Medan berusaha untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta mewujudkan generasi yang unggul.
Dalam rapat paripurna istimewa HUT ke-433 Kota Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan bahwa pemerintah Kota Medan berkomitmen untuk menekan angka pengangguran terbuka dari 10,81% menjadi 8,89% pada tahun 2022. Pemkot Medan juga berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 8,34 persen menjadi 8,07 persen dan meningkatkan pendapatan per kapita dari Rp64,07 juta menjadi Rp70,5 juta.
Dengan laju inflasi sebesar 3,59 persen, yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pemerintah Kota Medan juga berfokus pada pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Selain itu, kontribusi Kota Medan terhadap ekonomi Provinsi Sumatera Utara mencapai 29,2 persen dan pertumbuhan ekonomi Kota Medan mencapai 4,71 persen. Prestasi ini sejalan dengan pencapaian Kota Medan dalam Anugerah Layanan Investasi 2022.
Pemerintah Kota Medan secara aktif menangani masalah stunting anak-anak dalam upaya menciptakan generasi unggul. Melalui pendataan menyeluruh, pemkot Medan berhasil mengurangi jumlah dan prevalensi anak stunting. Angka stunting yang berhasil turun dari 550 balita, atau prevalensi 0,48%, pada Februari 2022, menjadi 298 balita, atau prevalensi 0,19%, pada Februari 2023. Kota Medan memiliki cita-cita besar untuk menjadi kota tanpa stunting.
Dalam peringatan HUT ke-433 Kota Medan, Pemkot Medan dan DPRD Kota Medan menyatakan komitmen mereka untuk memberikan layanan publik yang baik. Kota Medan didirikan pada 1 Juli 1590 dan menerima orang dari semua kelas sosial. Pemerintah setempat ingin menciptakan warisan berharga untuk masa depan.