Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo Menemukan Indikasi Kecurangan dalam Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa ada indikasi kecurangan dalam perangkat pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2022/2023. Di Gedung Utama Mabes Polri di Jakarta, Senin, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, memberikan pengumuman ini.
Listyo menyatakan, “Sekali lagi, kami menemukan bukti pelanggaran atau kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan.”
Tetapi Kapolri menolak untuk mengungkap identitas perangkat pertandingan yang terlibat dalam kecurangan di kompetisi sepak bola Indonesia.
Akibatnya, Kapolri akan memerintahkan Satgas Antimafia Bola Polri untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait temuan tersebut.
Menurutnya, dengan membentuk Satgas Antimafia Bola Polri, Polri berkomitmen untuk mengawal agar kompetisi Liga 1, 2, 3 berjalan dengan adil, berkualitas, dan menghasilkan atlet yang berprestasi dan siap bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
Listyo menyatakan bahwa Polri sejak awal telah berkomitmen untuk mengawasi dan mendukung kompetisi sepak bola Indonesia agar berjalan secara adil.
Dia menyatakan, “Dalam dunia sepak bola, tidak ada lagi istilah match fixing atau pengaturan skor.”
Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya meminta agar Satgas Antimafia Bola Polri melakukan penindakan terhadap mafia bola dengan jelas.
Erick mengatakan bahwa polisi memiliki data tentang fixing skor atau pengaturan pertandingan. Menurut Erick, penegak hukum dapat bertindak berdasarkan bukti dan bukan sekadar hipotesis.
Setelah audiensi dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Senin, Erick menyatakan, “Kami berharap proses yang terjadi akan transparan dengan bukti data, bukan asumsi atau tebak-tebakan, tapi didasarkan pada data.”
Erick mengatakan bahwa data yang dikumpulkan oleh kepolisian dan FIFA adalah upaya konkret untuk memerangi mafia bola Indonesia.
Erick mengatakan bahwa mengambil tindakan tegas terhadap mafia bola sangat penting untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang bersih, yang akan membuat Indonesia dihormati di Asia Tenggara.
Erick menyatakan, “Karena ini penting bagi kita untuk mendorong liga kita menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dan menciptakan tim nasional yang bertanggung jawab dan meraih prestasi dengan baik.”
Erick menyatakan bahwa PSSI akan bertindak tegas terhadap semua, tetapi prosedur dan hukuman yang ada di dalamnya berbeda dengan yang dilakukan oleh polisi.