Konferensi Internasional ILLC: Relevansi untuk Program Kartu Prakerja di Indonesia
Menurut Denni Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program (MPP) Kartu Prakerja, Konferensi Internasional Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) sangat penting bagi pemerintah Indonesia.
Ini adalah hasil dari pengakuan yang diterima oleh Program Kartu Prakerja atas inovasi sebagai program pembelajaran sepanjang hayat yang berhasil selama konferensi ini.
Saat dikonfirmasi pada hari Kamis di Badung, Bali, dia mengatakan, “Ini menunjukkan kepemimpinan dalam inovasi program, dan ini sangat relevan karena Indonesia saat ini menjadi Ketua ASEAN dan Anggota G20.”
Denni mengatakan bahwa tanggung jawab untuk memberikan inspirasi, pelajaran, dan pengalaman kepada masyarakat di seluruh dunia muncul dari keanggotaan dan kepemimpinan ini.
Selain itu, dia menekankan bahwa sejumlah diskusi penting yang dilakukan di acara tersebut dilakukan oleh peserta, yang terdiri dari 339 peserta konferensi—presiden, menteri, anggota parlemen, wali kota, akademisi, dan mitra dari 38 negara—untuk mempelajari kebijakan program dan praktik pembelajaran sepanjang hayat.
Dia mengatakan, “Kita bertukar informasi dan terjadi peer-to-peer learning, di mana kita dapat belajar satu sama lain.”
Pengakuan dari organisasi internasional seperti UNESCO sangat dihargai, yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi contoh dalam mendorong pembelajaran sepanjang hayat. Pengakuan ini semakin menegaskan Program Kartu Prakerja.
Selain itu, para peserta konferensi menyetujui Bali Manifesto, yang merupakan proposal untuk pendekatan inklusif untuk pembelajaran sepanjang hayat.
Menurut Denni, 17,1 juta orang telah memanfaatkan Program Kartu Prakerja hingga saat ini. 51 persen di antaranya adalah perempuan, dan 61 persen adalah pekerja muda berusia 18-35 tahun.
Selain itu, nilai tes dalam setiap program pelatihan meningkat dari 52 menjadi 69.
Direktur Eksekutif MPP Kartu Prakerja Denni Purbasari menyatakan, “Dengan demikian, terjadi peningkatan yang signifikan, dan rating pelatihan secara keseluruhan adalah 4,9 dari skala 5, menunjukkan bahwa peserta pelatihan Program Kartu Prakerja memiliki kualitas.”