Surabaya – Puluhan program studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih akreditasi internasional dari The Accreditation Agency for Study Programs in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics (ASIIN).
“ASIIN merupakan lembaga akreditasi berskala internasional yang kredibel dan diakui oleh pemerintah Indonesia melalui Kepmendikbud RI Nomor 83/P/2020,” kata Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS Prof. Dr. Aulia Siti Aisjah di Surabaya, Rabu.
Lembaga akreditasi yang berasal dari Jerman ini, kata Prof. Aulia menyasar disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi yang mampu mencakup sebagian besar rumpun ilmu di ITS dan sudah memiliki pengalaman menilai ribuan prodi berskala internasional.
Sejumlah prodi di ITS yang berhasil terakreditasi adalah S1 dan S2 Matematika, S1 dan S2 Statistika, S1 dan S2 Teknik Elektro, S1 Teknik Biomedik, serta S1 Teknik Komputer dengan capaian full accredited hingga 2027.
Dilanjutkan dengan prodi pascasarjana S2 Teknik Fisika, S2 Teknik Material dan Metalurgi, serta S2 Teknik Geomatika yang juga memperoleh akreditasi ASIIN dengan full accredited hingga 2028. Ada pula 10 prodi yang telah terakreditasi sebelumnya hingga tahun 2023 ini.
Dia memaparkan bahwa terdapat beberapa tahapan yang perlu dilewati ITS untuk memenuhi prasyarat pengakreditasian ASIIN. Tahapan pertama berupa persetujuan kontrak oleh pihak ITS dengan lembaga akreditasi disertai dengan beberapa hal yang perlu disertakan.
“Kampus yang ingin diakreditasi perlu menunjukkan evaluasi ketercapaian luaran program (program outcome) dan kurikulum yang sedang berlangsung serta institusi menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi implementasi Outcome Based Education (OBE),” ujar dia.
Lebih lanjut, Prof Aulia menjelaskan, setelah kontrak tersebut disepakati, selanjutnya ITS perlu menyusun dokumen Self-Assessment Report (SAR).
Tak berhenti di sini, fakta di lapangan juga perlu ditunjukkan sebagai bukti dari dokumen yang telah diunggah. Dimulai dari kondisi fisik ruang kelas, fasilitas, dan lingkungan kampus hingga kebijakan yang berlaku di ITS yang menjadi perhatian dalam proses pengakreditasian ASIIN ini.
Prestasi yang diraih berbagai prodi tersebut tidak terlepas dari persiapan serta pengalaman ITS dalam mempersiapkan prodi untuk mengikuti akreditasi internasional. Prodi yang diikutsertakan pun memiliki rekam jejak melalui berbagai akreditasi dan sertifikasi internasional lainnya.
“Capaian ini merupakan buah dari kerja sama dari institut, fakultas, maupun prodi dalam menyiapkan segala hal yang dibutuhkan,” kata guru besar Teknik Fisika ITS ini.
Prof. Aulia juga mengungkapkan bahwa dengan diraihnya akreditasi ASIIN oleh beberapa prodi ITS ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan dan pengajaran di ITS telah diakui secara internasional.
“Pengakuan ini mendorong para lulusan ITS dapat diterima oleh pasar kerja secara global serta menjadi wadah peningkatan kepercayaan masyarakat internasional,” ujarnya.*