Ridwan Kamil : Debat Calon Presiden Tidak Mempengaruhi Secara Signifikan Angka Elektabilitas
Ridwan Kamil, ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk Provinsi Jawa Barat, menyatakan bahwa debat calon presiden dan wakil presiden tidak berdampak signifikan terhadap angka elektabilitas dalam Pemilu Presiden 2024.
Menurut RK, mantan gubernur Jawa Barat, perhitungan angka elektabilitas pasca debat tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat oleh calon pemilih. Menurutnya, orang-orang yang awalnya memilih salah satu kandidat cenderung tetap pada pilihannya, demikian pula sebaliknya.
Kang Emil mengatakan bahwa inti dari debat adalah presentasi visi dan misi masing-masing pasangan calon. Sementara itu, elemen hiburan dan gimik dapat menjadi penyegar di antara debat yang serius.
Prabowo terlihat aktif menggunakan bahasa tubuh yang mengundang gelak tawa selama debat perdana yang diadakan oleh KPU, yang membahas topik seperti pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga. Dia menggunakan gerakan seperti berjoget, gerakan silat, dan ekspresi bibir mencibir.
3 pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di nomor 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di nomor 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di nomor 3 berpartisipasi dalam debat ini. 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024 adalah tanggal debat berikutnya.
Dalam pandangan Ridwan Kamil, evaluasi terhadap debat calon presiden menunjukkan bahwa dampaknya terhadap angka elektabilitas tidaklah begitu besar. Pernyataannya menyoroti kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi pilihan pemilih, sekaligus menegaskan pentingnya fokus pada substansi penyampaian visi dan misi dalam arena debat.
Sementara hiburan dan gimik dapat memberikan warna pada pesta demokrasi, RK mengingatkan bahwa inti dari sebuah debat adalah menawarkan informasi yang substansial kepada masyarakat.