Kementerian Perhubungan mendorong orang untuk menggunakan cara transportasi aktif seperti angkutan umum, sepeda, dan berjalan kaki sebagai pengganti mobil. Langkah-langkah ini diambil untuk mengurangi jumlah kecelakaan dan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas.
Menurut Amirulloh, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub akan mengadakan Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) pada tahun 2023 dengan tema “We Demand Safe and Sustainable Mobility”. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan penggunaan transportasi aktif.
Amirulloh mengatakan bahwa transportasi aktif merupakan bagian dari transportasi berkelanjutan. Misalnya, orang yang menggunakan angkutan umum hanya duduk dan membeli tiket dan berjalan ke halte, sedangkan orang yang menggunakan kendaraan pribadi hanya duduk. Transportasi aktif sudah digunakan di negara-negara maju.
Program PNKJ adalah lanjutan dari seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendorong transportasi berkelanjutan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Sekitar tiga hingga empat orang meninggal akibat kecelakaan setiap jam. Program PNKJ ini menjadi perhatian dunia pada tahun ke-16nya. Disarankan agar semua negara melaksanakan program PNKJ sesuai dengan kondisi sosial dan budaya mereka.
Dengan menggunakan hashtag #RethinkMobility di seluruh dunia, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan kembali bagaimana mereka dapat bergerak dengan aman sambil tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan transportasi aktif.
Selain mendorong orang untuk menggunakan transportasi umum, pembuat kebijakan di setiap negara diminta untuk membangun jalan raya berkecepatan rendah dengan batas kecepatan 30 km/jam di kawasan perumahan, perkantoran, dan tempat bermain di seluruh kota. Tujuan dari seruan ini adalah untuk membuat kota yang aman, sehat, hijau, dan layak huni.
Amirulloh menjelaskan bahwa banyak pihak yang terlibat dalam program PNKJ, yang terdiri dari lima pilar aksi keselamatan jalan: manajemen keselamatan jalan (Bappenas), jalan yang berkeselamatan (Kementerian PUPR), kendaraan yang berkeselamatan (Kemenhub), perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (Polri), dan penanganan pra dan pasca kecelakaan (Kemenkes). Mereka berusaha untuk menurunkan tingkat kematian hingga 80 persen dari kecelakaan lalu lintas, khususnya bagi pengguna jalan berusia 15 hingga 24 tahun.
Langkah ini juga merupakan konsekuensi dari Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Keselamatan Jalan (RUNK). Tujuan dari RUNK adalah untuk mengurangi angka kematian sebesar 65 persen indeks kematian per 100.000 penduduk dan 85 persen indeks kematian per 10.000 kendaraan pada tahun 2040.
PNKJ juga dilaksanakan di luar negeri melalui 25 Balai Pengelola Transportasi Darat di seluruh Indonesia. Selain itu, Kemenhub mengumumkan bahwa kick-off PNKJ akan diadakan di Silang Monas, Jakarta pada Sabtu, 8 Juli 2023. Semua pihak yang terlibat dalam lima pilar keselamatan jalan, serta pihak lain yang terkait, akan menghadiri acara tersebut.
Berbagai kegiatan akan diadakan selama kick-off PNKJ, seperti pameran, bersepeda bersama dengan tema “Bersepeda ke mana pun untuk Menjaga Bumi”, dan kegiatan edukasi tentang keselamatan.
Selain itu, acara kick-off PNKJ akan menjadi kesempatan untuk melepas Irjen Pol (Purn) Royke Lumowa, mantan Kakorlantas Polri, yang akan melakukan tur keliling dunia menggunakan sepeda sebagai cara transportasi utama.