Banjir Surut di Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kerugian Masyarakat Masih Diteliti
Di Kecamatan Batang Lupar, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat, banjir yang merendam banyak jalan nasional dan beberapa desa mulai surut. Meskipun akses jalan telah diperbaiki, masyarakat mengalami banyak kerugian akibat banjir.
Aleksius Bulin, Camat Batang Lupar, menyatakan bahwa meskipun banjir di Desa Labian dan Sungai Ajung telah surut, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengidentifikasi kerugian yang dialami oleh masyarakat. Pada Sabtu (8/7) dini hari, banjir melanda tiga desa di Kecamatan Batang Lupar, mengakibatkan kerusakan pada pemukiman penduduk dan fasilitas umum, termasuk jalan nasional yang menghubungkan Kota Putussibau dengan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Bulin menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai di wilayah tersebut meluap. Desa-desa masih melakukan pendataan, dan meskipun air telah surut, banyak harta benda masyarakat masih terdampak banjir.
Setelah melihat situasi banjir yang merendam pemukiman penduduk secara langsung, Camat Bulin sendiri menggambarkan keadaan yang sangat memprihatinkan. Akibatnya, dia masih menunggu informasi resmi dari desa yang terkena dampak banjir sebelum melaporkannya kepada pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Bulin juga mengatakan bahwa ada kemungkinan tanah longsor di sekitar jalan nasional dan kemungkinan longsor tambahan jika hujan kembali turun. Dia mengimbau orang untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor, terutama jika curah hujan kembali tinggi.