Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) menghadiri pertemuan sambung rasa yang diadakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Pada hari Senin, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya, K Hindro Kusumo, menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan antara BPJS dan POPTI, serta antara keluarga yang menderita thalasemia.
Tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada masyarakat dan peserta di Kota Palangka Raya.
Dia menegaskan bahwa semua informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program JKN harus konsisten dan adil. Ini terutama berlaku untuk informasi tentang layanan kesehatan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan.
“Kami ingin menghindari kesalahpahaman informasi, terutama saat peserta JKN mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Kami ingin menghindari kendala dan masalah saat peserta JKN membutuhkan layanan kesehatan.”
Hendro menyatakan bahwa Kantor Cabang BPJS Kesehatan Palangka Raya menyediakan berbagai sarana informasi kepada masyarakat Kota Palangka Raya selain kegiatan sambung rasa.
Dia juga menyatakan bahwa selain kegiatan sambung rasa ini, kami juga menyediakan layanan Mobile Customer Service (MCS) di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Palangka Raya.
Selain itu, BPJS Kesehatan menyediakan layanan Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (Pandawa) untuk individu yang ingin mendapatkan layanan di rumah.
Selain itu, kami juga memiliki Care Center BPJS Kesehatan di nomor 165, serta Chat Assistant JKN (Chika) dan Voice Interactive JKN (Vika), dan kami juga dapat menghubungi mereka melalui media sosial.
Nurdin Ali, sebagai pengurus POPTI Kota Palangka Raya, menyatakan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan karena menjadi mitra mereka dalam mendapatkan layanan medis di fasilitas kesehatan.
Sebagai orang tua dari anak-anak penderita thalasemia, kami berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah mengundang kami untuk kegiatan hari ini.
Menurutnya, dengan izin dari Yayasan Thalasemia Jakarta, mereka membentuk kelompok orang yang menderita thalasemia beberapa tahun yang lalu. Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus dan Dinas Kesehatan Provinsi K memfasilitasi pembentukan perkumpulan ini.