Jakarta – PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak perusahaan PT Medco E&P Indonesia menyiapkan anggaran belanja modal atau “capital expenditure” (capex) sekitar 370 juta dolar AS pada 2023.
“Tahun ini, memang investasi di ‘oil and gas’ juga naik di atas 250 juta (dolar AS) tetapi ‘power (pembangkit) juga naik jadi ‘power’ itu memang tadi saya bilang ada ‘project’ jadi kami ‘spending’ sekitar 110 juta (dolar AS) buat ‘project’. Tahun ini di atas 300 (juta dolar AS), 370 (juta dolar AS),” kata Direktur Utama Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan saat “media gathering” bertajuk “MedcoEnergi’s Role in The Dynamics of Oil & Gas”, di Jakarta, Kamis.
Ia juga menyampaikan beberapa program yang akan dikerjakan Medco E&P pada 2023, di antaranya “maintain level 3 safety culture maturity in E&P and power”.
“Yang pertama itu kita mesti ‘make sure’, ‘bases’ kami itu ‘strong’ makanya di sini kita bilang bahwa kami ‘mantain safety culture’. Jadi ‘maturity safety culture’ di E&P maupun di ‘power’ karena kami sangat sibuk di E&P maupun ‘power’ dengan ‘big project’. Kami me-‘maintain, kami punya ‘safety culture’ itu di level 3, level kami itu independen, jadi kita sudah hampir ‘reach’ ke situ,” kata Ronald.
Program berikutnya, ujar dia, ‘fully integrated Corridor Medco organisation”.
“Kemudian, kami baru ‘take over’ koridor dan kami sudah selesai transisinya di bulan September tahun lalu. Kami akan kontinu untuk ‘fully integrated corridor organisation’. Jadi teman-teman di koridor itu nanti bulan Maret/April ini sudah mulai pindah ke “Energy Building” , jadi kami jadi satu organisasi,” ujarnya.
Berikutnya, ia mengungkapkan pada 2023 ini, Medco Energi juga mempunyai proyek di Natuna dan melanjutkan progres Senoro phase 2.
“Kemudian, kami ada ‘project’ di Natuna kemudian Senoro phase 2, Senoro ini adalah ‘joint operating’ dengan Pertamina. Tadi kita sudah sebut bahwa ada Sumbawa LNG Regasification Terminal yang lagi dibangun sekarang,” ujar Ronald pula.