Jakarta – Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) menyoroti fenomena disrupsi Web 3.0 bagi perkembangan ekosistem esports.
Web 3.0 sendiri merupakan sebuah ekosistem internet yang bersifat bebas, demokratis dan terdesentralisasi. Blockchain, kripto, dan non-fungible token (NFT) adalah beberapa istilah yang lekat dengan ekosistem tersebut.
“Kami menyambut baik antusiasme komunitas esports untuk menyelenggarakan forum-forum edukatif guna berdiskusi dan membahas topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan di ekosistem,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi PB ESI Ashadi Ang dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
“PB ESI juga berpesan kepada anak bangsa yang berada di lini terdepan ekosistem Web 3.0 agar menciptakan peluang yang lebih besar bagi talenta-talenta lokal untuk berkarya di panggung global,” imbuhnya.
Staf Khusus Kesekjenan Bidang Komunikasi dan Pengembangan Industri Kreatif Esports PB ESI Debora Imanuella menambahkan, Web 3.0 diyakini sebagai salah satu disrupsi yang mampu mengubah cara orang bermain dan berkompetisi secara signifikan, sehingga perkembangannya terus diamati dengan seksama.
Kreator konten dan pengamat industri gim Kapten Liong menambahkan, Web 3.0 memiliki beragam utilitas dan manfaat praktis yang dapat dinikmati di dunia gim maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketika Web 3.0 telah diimplementasikan sepenuhnya, kita tidak akan lagi mendengar kabar kebocoran data perusahaan. Data tidak terkonsentrasi di bawah satu atau sedikit pengendali data, melainkan berada di tangan masing-masing pengguna atau pemain,” kata dia.
Kapten Liong melanjutkan, NFT juga menyediakan rekam kepemilikan yang akurat, terbukti, dan tidak bisa dimodifikasi secara sepihak.
“Kami yakin bahwa teknologi blockchain dan Web 3.0 dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia dari berbagai aspek, serta menghadirkan demokrasi dalam bermain gim,” ujarnya.
Sementara itu, PB ESI baru-baru ini mengundang Co-Founder & COO Good Games Guild Wilsen Tiomajaya, CEO Battle of Guardians Alexander Lim, dan Kapten Liong untuk mendiskusikan dampak, tantangan, dan peluang yang dihadirkan Web 3.0 bagi pengembang, komunitas, serta pemain gim.