Untuk Mengatasi Krisis Tenaga Kesehatan di Daerah, PROJO Muda Mengusulkan Pembangunan Kesehatan yang Dikelola Langsung oleh Pemerintah Pusat
Dalam sebuah pernyataan, Leecarlo Milano, Wakil Ketua Umum DPP PROJO Muda, menyatakan bahwa pembangunan kesehatan yang dilakukan secara langsung oleh Pemerintah Pusat sangat penting untuk mengatasi krisis tenaga kesehatan di daerah.
Carlo menyatakan bahwa dari sekitar sembilan puluh fakultas kedokteran di seluruh Indonesia, setiap tahun terdapat sekitar sepuluh hingga dua belas ribu lulusan pendidikan dokter. Mayoritas dari mereka adalah kaum muda yang sedang mencari identitas dan jati diri sebagai dokter, dan mereka hidup di kota-kota besar, sehingga masih ada ketidaksetaraan dalam distribusi dokter muda.
Setiap pemerintahan yang berkuasa atau ingin berkuasa masih menghadapi masalah pemerataan dan standardisasi kesehatan. Kebijakan otonomi daerah menghambat upaya pemerataan, yang mengakibatkan perbedaan layanan kesehatan di antara daerah.
Banyak dokter muda berpikir dua kali untuk mengabdi di daerah karena kesulitan. PROJO Muda berharap para pemimpin bangsa akan mempertimbangkan hal ini.
Mengembalikan manajemen pembangunan sektor kesehatan, termasuk infrastruktur dan sumber daya manusia, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat adalah salah satu usulan yang diajukan. Carlo, seorang dokter spesialis bedah anak, adalah orang yang menyampaikan ujaran tersebut.
Di sekretariat DPP PROJO di Kalibata, Jakarta Selatan, PROJO Muda menyelenggarakan dialog publik dengan tema “Youth Voice Episode II: Minimnya Minat Dokter Muda Praktik di Desa antara Tantangan dan Solusi.”
Chandra, Ketua Umum PROJO Young, mengatakan bahwa PROJO Young terus bekerja sama dengan berbagai komunitas remaja untuk memastikan potensi mereka sebagai pemilih mayoritas dalam Pemilu 2024.
Diharapkan bahwa diskusi publik dengan dokter muda ini akan menarik perhatian calon pemimpin yang akan bertanding dalam Pemilu 2024. Sebenarnya, hal ini sangat berkaitan dengan masa depan generasi muda. Untuk mempercepat pengelolaan bonus demografi, generasi muda tidak boleh berdiam diri; sebaliknya, mereka harus lebih aktif.